Senin, 20 Juni 2011

STERILISASI DAN DESINFEKSI


STERILISASI DAN DESINFEKSI
Sterilisasi  setiap proses (kimia atau fisik) membunuh semua bentuk kehidupan mikroba termasuk virus, bentuk vegetatif serta spora bakteri.
ü  Desinfeksi    proses mematikan mikroba (kecuali spora kuman) dengan menggunakan bahan kimia à desinfektan dan antiseptik
ü  STERILISASI
ü  Metode ini merupakan suatu proses mematikan atau pengendalian semua bentuk kehidupan MO untuk berkembangbiak.
ü  Bebas dari segala mikroba baik pathogen maupun tidak .
}                  DESINFEKSI
       Zat kimia yang di gunakan untuk membunuh mikroba phatogen pada benda – benda .misalnya  pada lantai ruangan ,meja operasi dll.tindakannya di sebut desinfeksi
}  ANTISEPTIK
  • Bahan kimia yang dipakai untuk mematikan atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme, kecuali endospora, yang terdapat pada permukaan BENDA HIDUP, misalnya pada permukaan kulit atau mukosa.
  • DEKONTAMINASI
  • Tindakan untuk menghilangkan pencemaran pada alat, ruangan laboratorium atau bahan bekas cair atau padat.

METODE PENGENDALIAN MIKROORGANISME
  • Sterilisasi dengan cara fisik
  • Sterilisasi dengan cara  kimia
  • Sterilisasi dengan cara mekanik
}  STERILISASI DGN CARA FISIK
  • METODE STERILISASI DENGAN PANAS
    •  Pemanasan langsung
    •  Sterilisasi dengan panas kering (udara  kering)
    •  Sterilisasi dengan panas basah
  • METODE STERILISASI DENGAN FRAKSINASI
    •  Metode Pasteurisasi
    •  Metode Tyndalisasi
  •  METODE STERILISASI DENGAN RADIASI
    •  Sinar infra-merah
    •  Sinar Ultra Violet
}  METODE STERILISASI DENGAN PANAS
}  Pemanasan langsung
1.Pemenasan nyala api
        • Bahan yang akan disterilkan langsung dipanaskan pada api yang sementara menyala.
        • Bahan atau alat-alat yang dapat disterilkan dengan cara ini terbatas.
        • Alat-alat seperti  jarum, pinset.
  • STERILISASI DENGAN PANAS KERING
  • Incineration
    • Cara yang dipakai untuk menghancurkan sampah medik dalam jumlah besar.
    • Sterilisator yang digunakan disebut incenaroator.
  • Udara panas (Dry heat oven)
    • Cara yang dapat digunakan untuk membebas-hamakan alat-alat dari metal atau gelas dengan menggunakan alat berupa oven yang temperaturnya 160-180oC
  • STERILISASI DENGAN PANAS BASAH
    • Air Mendidih (Boilling Water)
    • Sterilisasi Uap Air :
      • Sterilisasi dengan uap air mengalir
      • Sterilisasi dengan uap bertekanan
  • DIMASAK SAMPAI MENDIDIH (BOILLING WATER)
    • Cara ini banyak di gunakanuntuk membuat steril jarum dan alat operasi asalkan di pastikan bahwa alat tersebut tidak berhubungan dgn sumber spora seperti debu,tanah
    • Untuk mematikan beberapa MO dan endospora diperlukan waktu 15-30 menit setelah air mendidih.
    • Termasuk cara dekontaminasi tinggi
  • STERILISASI UAP AIR :
    • Sterilisasi dengan Uap air mengalir suhu 1000C (steam)
                Menggunakan alat yang mirip panci kukus, dimana alat tersebut dilengkapi dengan sarang dan substansi yang disterilkan dan diletakkan diatas sarang tsbt sehingga substansi tsbt tidak kontak dengan air hanya uap air saja.
}  STERILISASI DENGAN UAP AIR BERTEKANAN suhu > 100oC
§  Digunakan alat berupa otoklaf dengan waktu 15 menit, temperaturnya 121oc atau lebih dengan tekanan 15 atm.
§  Prinsip kerjanya memakai uap dengan tekanan yang diatur.
§  Yang mematikan mikroorganisme dan endospora ialah suhu tinggi dari uap dan bukan tekanan dari uap itu sendiri.
§  Bahan  ialah kultur media, larutan encer, bahan makanan, alat dari logam, bahan yang terbuat dari katun (pakaian operasi) dan lain-lain
METODE TYNDALISASI
§  Prinsip cara ini ialah di lakukan secara fraksi ,cara ini dilakukan untuk membuat steril benda – benda yang tidak tahan suhu 100 c
§  Panas basah pada 100ºC selama 24 jam  menit tiga hari berturut-turut
§  Cara ini tak dapat membunuh Thermophilic bakteri, anaerobik bakteri serta bakteri yang tak dapat merubah bentuk spora menjadi bentuk vegetatif di antara waktu pemanasan. 
}  Metode pasteurisasi
}  Pasteurisasi ini membuat sterli tetapi hanya membuat mikroba tertentu saja mati.misalnya terhadap air susu pada pembuatan anggur.mo mycobacterium tubercolosa
}  Bakteri ini mati pada suhu 60 c dalam waktu 15 meit .
STERILISASI DENGAN RADIASI
}  Sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar X dan sinar  katoda yang berkecepatan tinggi.
}                  Diserap oleh banyak bahan seluler utamanya asam nukleat. Sinar ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruangan ataupun tempat kerja yang memerlukan sterilitas (laminar air flow). sterilisasi dapat tercapai setelah semalam atau antara 18-24 jam.
contoh
}  Sinar X dan sinar gamma dapat membunuh mikroba karena merusak DNA dan menyebabkan ionisasi komponen sel lainnya.radiasi dengan sina x atau sinar gamma sering di gunakan untuk sterilisasi benda – benda yang tidak tahan suhu tinggi .miaslnya pompa suntik dari plastik obat- obatan,alat operasi.
SINAR INFRA-MERAH
§  Metode ini adalah bentuk sterilisasi dengan udara panas, yang baik digunakan untuk mensterilkan alat-alat dari gelas dan metal dimana alat-alat tersebut dilewatkan selama 10 menit pada satu ruang yang disinari sinar infra-merah dengan temperatur 190˚C.
SINAR ULTRA-VIOLET
§  Dipakai untuk menghilangkan mikroorganisme dari udara, mensterilkan kamar/ruangan, mensterilkan alat-alat dari plastik dan lain-lain bahan yang tidak tahan panas.
§  Radiasi dengan sinar ultra-violet juga digunakan untuk sterilisasi air minum.
§  Semua bentuk bakteri, jamur dan virus  akan dimatikan oleh sinar dengan kekuatan <300 nm. Termasuk Protozoa dan algae juga dapat dirusak atau dihambat pertumbuhannya.
}  STERILISASI DENGAN CARA MEKANIK
}  FILTRASI
§  Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan cairan melalui suatu bahan penyaring yang memiliki pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu.
§  Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi yang peka terhadap panas seperti serum, toksin kuman, antibiotik dan sebagainya.
}  MACAM-MACAM FILTER YANG DIGUNAKAN DI LABORATORIUM
§  Saringan seitz, terbuat dari asbest
§  Saringan Barkefeld, terbuat dari tanah  diatomae
§  Saringan chamberland, terbuat dari porcelin
§  Saringan Fritted glass, terbuat dari gelas.
  • Diameter pori  0,40 μm dan 0,75 μm untuk filtrasi  bakteria, sedang pori 0,22 μm harus bebas dari virus
}  Mekanisme Kerja Antiseptika dan Desinfektansia :
Ø  Penginaktifan enzim tertentu
Ø  Denaturasi protein
Ø  Mengubah permeabilitas membran sitoplasma bakteri
Ø  Intekalasi ke dalam DNA
Ø  Pembentukan khelat

Sterilisasi Kimiawi
Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi potensi desinfektan
Ø  Konsentrasi bahan
Ø  Waktu
Ø  pH
Ø  Temperatur
Ø  Sifat Mikroorganisme
Ø  Bahan-bahan khusus
Konsentrasi bahan
Ø  Bahan lethal – untuk bakteri dalam konsentrasi tinggi, sedang yang lain dalam konsentrasi rendah
Ø  Konsentrasi berbeda-beda tergantung zat desinfektannya,organisme target & metode yang digunakan

IPTEK DALAM PELAYANAN KESEHATAN terkait dengan Budaya Kesehatan


IPTEK DALAM PELAYANAN KESEHATAN terkait dengan Budaya Kesehatan
2.Konsep Antropologi dalam Ilmu Budaya Dasar Dalam dunia keperawatan
Ilmu budaya dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya ,dan dari berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalm pengetahuan budaya yang berkaitan dengan kesehatan dalam dunia keperawatan.
Mengapa  Antropologi Budaya Penting Untuk Dipelajari Seorang Perawat:
1.karna tema-tema kebudayaan merupakan tema inti permasalahan dasar manusia seperti tema-tema yang telah disusun oleh konsorsiun antara bidang depdikbud yg meliputi cinta kasih,keindahan,penderitaan,keadilan,kegelisahan dan harapan.
2.untuk menciptakan rasa kemanusian didalam kehidupan para perawat,kebidanan,dokter,dll.begitu juga dalam aspek ontologis dan epistimologi demi hasrat dan keinginan material saja.
(Iskandar Alisyahbana (1980)
 “Teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan  “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
  • menurut Jaques Ellul (1967:xxv)  Teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia”
Pengertian teknologi secara umum
  • ·Proses yang meningkatkan nilai tambah
  • ·Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
·Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.    
Bidang Informasi dan komunikasi
Ø  Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positif antara lain:
a.Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-
b.Kita dapat berkomunikasi dengan jarak jauh
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain 
Ø  Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
a.       Pemanfaatan jasa komunikasi
b.      Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang bisa disalah gunakan
c.       Kerahasiaan alat tes semakin terancam
d.      Kecemasan teknologi     


Pengaruh negatif kemajuan teknologi pada aspek budaya
1.   Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat
2.   Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan  remaja
3.   Pola interaksi antar manusia yang berubah     
Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat
1.   Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis
2.   Meningkatnya rasa percaya diri Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri  sebagai suatu  bangsa  akan  semakin  kokoh.
3    Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras. 
Dampak IPTEK dalam Peningkatan Kesehatan
§  Perkembangan Imu Kedeokteran seperti : ilmu bedah dan lain-lain
§  Penemuan alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain
§  Penemuan obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain
§  Penemuan radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain
§  Penelitian tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.
Jaringan Informasi IPTEK Kesehatan.
§  Pengelolaan informasi di jajaran  Dep.Kesehatan dilaksanakan untuk mengelola informasi data statistik (laporan rutin dan survei) dan informasi literatur.Pengelolaan informasi literatur yang juga disebut Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sudah dimulai pada awal tahun 1970an.
§  Pada tahun 1978, Badan Litbang Kesehatan ditetapkan sebagai pusat Jaringan Informasi IPTEK Kesehatan. Konfigurasi keanggotaan yang tadinya bersifat hirarkhis berubah menjadi non-hirarkhis dimana anggota berkedudukan setara dan bebas berinisiatif. Untuk keperluan kegiatan tersebut, disusun dokumen mekanisme kerjasama jaringan.

Pertengahan tahun 1980an, perangkat komputer mulai memperkuat layanan perpustakaan.
 Pengembangan software untuk keperluan jaringan mulai dirintis. Program ini bernama HelNet dimana data direkam dalam dBaseIII + Clipper.
 Aplikasi perpustakaan untuk indeks, abstrak dan katalogisasi ini dikembangkan untuk keperluan jaringan HELLIS.
Walaupun demikian alat bantu ini masih bersifat offline. Dalam kerjasama dengan NLM, beberapa perpustakaan sudah ada yang dapat memberikan layanan online.
Pada tahun 1995, diterbitkan peraturan pemerintah (PP) no 39/ 1995 menyebutkan bahwa Dep Kesehatan mendapat mandat penuh untuk mengelola penelitian dan pengembangan kesehatan melalui jaringan informasi antar lembaga penelitian kesehatan. Atas dasar PP tersebut, pada tahun 1996 Badan Litbang Kesehatan membangun Jaringan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional (JPPKN) dengan maksud menghubungkan lembaga penelitian kesehatan yang ada, mengelola informasi penelitian dan pengembangan kesehatan, mendukung tim pakar kesehatan dalam tugasnya mencerna hasil penelitian kesehatan menjadi informasi yang bisa digunakan pengambil keputusan.
Pengembangan Digital Library Badan Litbang Kesehatan
Badan Litbang Kesehatan sangat berkepentingan dalam pengembangan digital library sebagai salah satu wadah
untuk menyebarkan hasil penelitian di bidang kedokteran/ kesehatan seluas-luasnya. Setelah pada tahun 1996 berhasil membuat situs web www.litbang.depkes.go.id dan kemudian menyempurnakan sarana pendukungnya, kegiatan selanjutnya diarahkan kepada pengembangan digital library. Pengembangan diarahkan sedemikian rupa, supaya peneliti di bidang kedokteran/ kesehatan baik dari dalam maupun dari luar institusi mendapat kesem[atan terlibat langsung dalam pemeliharaan muatan digital library .

Ø  Setelah berlangsung hampir 10 bulan sejak peluncuran pertengahan tahun 2001, sosialisasi digital library baik didalam maupun diluar lingkungan Badan Litbang Kesehatan dilangsungkan dengan berbagai cara baik formal maupun informal :
          Melalui mailing list baik didalam maupun diluar Badan Litbang Kesehatan.
          Diintegrasikan dalam pertemuan rutin, seminar nasional/ internasional, dan sebagainya.
          Menyelenggarakan pertemuan khusus pengenalan digital library.
          Dipresentasikan dalam The 29th SEAMIC Workshop on Health Documentation and Publication Bangkok, July 2001 (SouthEast Asian Medical Information Center).

MYCOSIS


MYCOSIS
¡  Medical Mycoses
Ø  Cutaneous
Ø  Subcutaneous
Ø  Systemic
Ø  Opportunistic

Cutaneous Mycoses
Ø  Dermatophytoses
Ø  Tinea Versicolor
Ø  Tinea Nigra

Subcutaneous Mycoses
¡  Sporotrichosis
¡  Chromycosis
¡  Myecetoma

Chromomycosis
¡  Infeksi granulomatosa  yang berjalan lambat, disebabkan oleh beberapa jamur tanah (Fonsecaea, Phialophora, Cladosporium, dll) masuk ke dalam kulit melalui trauma.
¡  Jamur ini secara keseluruhan disebut jamur dematiaceous, disebut demikian karena menghasilkan pigmen menyerupai melanin
¡  Lesi berupa abses dengan krusta yang terentang sepanjang pembuluh limpa.
¡  Penyakit utamanya terjadi pada daerah tropik dan ditemukan pada kaki telanjang dan tungkai
¡  Pada pemeriksaan klinik laboratorium, terlihat sel jamur yang bulat, kecoklatan dalam leukosit atau sel raksasa.
¡  Penyakit ditangani dengan flusitosin oral atau tiabendazole, dan pembedahan lokal.

Mycetoma
¡  Organisme tanah (Petriellidium, Madurella) masuk melalui luka pada kaki, tangan, atau punggung, dan menyebabkan abses, dengan pus mengalir melalui sinus.
¡  Pus mengandung granula yang berwarna solid.
¡  Actinomycetes seperti Nocardia dapat menyebabkan lesi yang sama (actinomycotic mycetoma)
¡  Sulfonamid membantu dalam penanganan bentuk actinomycotic
¡  Tidak ada obat yang efektif terhadap bentuk jamur ini; eksisi bedah direkomendasikan.

Mikosis sistemik
¡  Infeksi ini diakibatkan oleh inhalasi spora jamur dimorfik dalam bentuk mold yang bersifat saprofit pada tanah.
¡  Pada paru, spora berdifferensiasi ke dalam yeast atau bentuk khusus lainnya.
¡  Umumnya infeksi tidak bergejala dan sembuh sendiri
¡  Pada beberapa orang, penyebaran penyakit berlanjut pada organ lain, menyebabkan lesi destruktif, dan dapat menyebabkan kematian.
¡  Orang yang terinfeksi tidak menularkan penyakit ini ke yang lain.

Mikosis Sistemik
¡  Coccidioides
¡  Histoplasma
¡  Blastomyces
¡  Paracoccidioides

Coccidioides
¡  Coccidioides immitis menyebabkan coccidioidomycosis
¡  C. immitis adalah jamur dimorfik yang tampak dalam bentuk kapang pada tanah dan sperula pada jaringan
¡  Pada tanah, membentuk hipa dengan bentuk lain arthrospora dan sel-sel kosong
¡  Arthrospora sangat ringan dan diterbangkan oleh angin
¡  Arthrospora dihirup dan menginfeksi paru

Coccidioides
¡  Infeksi primer asimtomatis 60%
¡  Satu-satunya bukti infeksi adalah terbentuknya presipitin serum dan konversi tes kulit menjadi positif dalam 2 – 4 minggu
¡  40% individu lain menderita penyakit seperti flu dan sembuh sendiri
¡  Demam, malaise, batuk, arthralgia, sakit kepala
¡  Demam valley, demam Valley San Joaquin, rheumatismus gurun.

Penatalaksanaan Coccidioides
¡  Sembuh sendiri
¡  Amphotericin B intravena
¡  Diikuti terapi oral Ketoconazole atau Itraconazole
¡  Pemotongan cavitas varu dengan cara operasi kadang-kadang diperlukan dan seringkali menyembuhkan
¡  Pengendalian dengan mengurangi debu, mempaving jalan, menanam rumput/padi, memakai semprotan minyak.

Histoplasma
¡  Histoplasma capsulatum menyebabkan histoplasmosis.
¡  H. capsulatum adalah jamur dimorfik yang tampak sebagai kapang pada tanah dan ragi pada jaringan.
¡  Membentuk dua jenis spora aseksual (1) makrokonidia tuberkulatum dengan dinding tebal dan proyeksi menyerupai jari yang penting dalam identifikasi laboratorium.
¡  (2) mikrokonidia yang kecil, ringan, spora berdinding halus, jika di hirup, menimbulkan infeksi


Histoplasmosis
¡  Setelah inhalasi, konidia terbentuk menjadi sel ragi, ditelan makrofag alveolar
¡  Dalam makrofag, ragi menyebar ke jaringan retikuloendotelial (hati, limpa, sumsum tulang, limfonodi).
¡  Reaksi radang permulaan menjadi granulomatosa.
¡  95% kasus à sekresi sitokin à aktivasi makrofag à menghambat pertumbuhan intraseluler ragi 
¡  Kemampuan imun menurun, menghirup inokulum à histoplasmosis paru akut
¡  Sindrom mirif flu, sembuh sendiri
¡  Demam, kedinginan , myalgia, sakit kepala, batuk kering
¡  Radiografi : limfadenopati hilus, infiltrat paru, nodul paru
¡  Sembuh spontan tanpa terapi, nodul granulomatosa sembuh dengan kalsifikasi.
¡  Tertinggi di AS
¡  Habitat alami, tanah bercampur dengan kotoran burung, kelelawar
¡  Tidak menular dari orang ke orang
¡  Semprotan formaldehid ke tanah yang terinfeksi bisa menghancurkan Histoplasma capsulatum
¡  Diobati dengan terapi suportif dan istirahat
¡  Ketoconazole untuk infeksi ringan – sedang
¡  Amphotericin B untuk infeksi sistemik

Blastomyces
¡  Blastomyces dermatitidis : jamur dimorfik termal, mold dalam tanah, yeast pada jaringan
¡  Menyebabkan blastomikosis
¡  Infeksi kronis dengan lesi granulomatosa dan supuratif yang dimulai di paru dan menyebar
¡  Endemis di AS dan Kanada, tertinggi Amerika Utara
¡  Dikenal : Blastomikosis Amerika Utara


Blastomikosis
¡  Infiltrat paru à infeksi pernapasan akut bawah (demam, malaise, keringat malam hari, batuk, myalgia).
¡  Tampak seperti pneumonia kronis
¡  Histologi : reaksi pyogranulomatosa
¡  Penyebaran : Lesi kulit terbuka berkembang menjadi granuloma verrukosa berulkus dengan tepi meluas dan pusat jaringan parut
¡  Tepi dipenuhi mikroabses dan ujung runcing yang basah
¡  Spesimen laboratorium : sputum, pus, eksudat, urin, biopsi dari lesi
¡  Mikroskopis : tunas yang menempel dengan leluasa pada sel-sel ragi berdinding tebal, tampak jelas pada irisan histologis
¡  Biakan : Koloni tumbuh dalam 2 minggu pada Sabouraud agar
¡  Serologi : tes Complement Fixation (CF) dan Imunodifusi (ID) untuk deteksi Ig G


Paracoccidioidomikosis
¡  Inhalasi paracoccidioides brasiliensis à lesi permulaan pada paru
¡  Setelah periode dorman (puluhan tahun) à granuloma  paru aktif à penyakit paru progresif menyeluruh
¡  Pasien umur 30 – 60 tahun, 90% pria.
¡  10% dibawah 30 tahun dengan masa inkubasi yang pendek
¡  Ragi menyebar dari paru ke organ lain, kulit, jaringan mukokutan, limfonodi, limpa, hati, adrenal, tempat-tempat lain
¡  Nyeri pada mukosa mulut
¡  Histologi : granuloma dengan pusat perkijuan atau mikroabses
¡  Itraconazole paling efektif
¡  Ketoconazole dan Trimetroprin juga menyembuhkan
¡  Berat : Amphotericin B

Opportunistic Mycoses
¡  Jamur opportunistis tidak dapat menginduksi penyakit pada mereka yang memiliki sistem imun yang kuat tetapi dapat pada mereka yang mengalami gangguan sistem pertahanan tubuh.
¡  Candida
¡  Cryptococcus
¡  Aspergillus
¡  Mucor & Rhizopus
¡  Penicillium Marneffei
¡  Pseudallescheria Boydii
¡  Fusarium Solani
¡  Pneumocystis


Candida
¡  Candida à candidiasis
¡  Flora normal kulit, membran mukosa, saluran cerna
¡  Resiko infeksi endogen
¡  Candidiasis adalah mikosis sistemik yang paling sering
¡  Tumbuh sebagai sel ragi bertunas dan oval (3-6 µm)

Candidiasis
¡  Candidiasis superfisial (kulit atau mukosa) : penambahan cacah lokal candida dan kerusakan kulit atau epitel yang memungkinkan invasi lokal oleh ragi dan psudohifa
¡  Candidiasis sistemik : masuk ke aliran darah, dan menyebar
¡  Menginfeksi ginjal, katup jantung buatan, otak, sendi, endopthalmus.



Candidiasis kulit dan mukosa
¡  Faktor risiko : AIDS, kehamilan, diabetes, pil KB, trauma (terbakar, maserasi kulit)
¡  Sariawan mulut di lidah, bibir, gusi, palatum
¡  Berupa pseudomembran keputih-putihan, bercak-bercak, atau menyatu terbentuk dari sel epitel, ragi, dan pseudohifa.
¡  Invasi ragi ke mukosa vagina à vulvovaginitis (iritasi, pruritus, dan lendir vagina)
¡  Candidiasis kutan : merah, lembab, timbul vesikel.


Candidiasis Sistemik
¡  Disebabkan oleh kateter tetap, pembedahan, penyalahgunaan obat-obatan intravena, aspirasi, kerusakan kulit atau saluran cerna
¡  Lesi pada kulit, mata, jantung, selaput otak
¡  Sering akibat kortikosteroid,  anemia, immunosupresan, leukemia, limfoma.
¡  Endocarditis candida akibat penumpukan dan pertumbuhan ragi dan pseudohifa vegetasi pada katup jantung buatan

Penatalaksanaan
¡  Sariawan dalam bentuk candidiasis mukokutan lainnya bisa diobati dengan nystatin topikal, gentian violet, ketoconazole, fluconazol
¡  Candidiasis sistemik : Amphotericin B, dibaringi Flucytosine oral
¡  Hindari  gangguan terhadap keseimbangan flora mikroba normal dan keutuhan pertahanan tubuh.






Penicillium Marneffei
¡  P. marneffei adalah jamur dimorfik yang menyebabkan penyakit menyerupai tuberkulosis pada pasien AIDS, khususnya di negara-negara Asia tenggara.
¡  Tumbuh sebagai mold dan memproduksi pigmen berwarna seperti bunga pada suhu 250 C, dan pada suhu 370 C tumbuh sebagai arthroconidia yang tidak memproduksi pigmen
¡  Tikus bambu adalah host lain yang diketahui

Penicillium Marneffei
¡  Diagnosis dibuat baik dengan pertumbuhan organisme pada kultur atau menggunakan pewarnaan antibodi fluoresent dari jaringan yang terpapar.
¡  Obat pilihan adalah amphotericin B 2 minggu dilanjutkan dengan itraconazole 10 minggu
¡  Relaps dapat dicegah dengan pemberian oral itraconazole jangka panjang.

Pseudallescheria Boydii
¡  P. boydii adalah kapang yang menyebabkan penyakit khususnya pada pasien dengan penurunan sistem imun
¡  Temuan klinik dan penampakan pada mikroskop berupa hifa bersepta, pada jaringan menyerupai Aspergillus
¡  Pada kultur, penampakan konidia (seperti buah pir) dan warna miselium (coklat-abu-abu) membedakan dari Aspergillus
¡  Karena rendahnya respon terhadap amphotericin B, Debridement dari jaringan nekrotik penting.

Fusarium Solani
¡  F. Solani adalah mold yang menyebabkan penyakit khususnya pada pasien neutropenia
¡  Demam dan lesi kulit adalah manifestasi klinik yang paling umum
¡  Organisme mirip Aspergillus berupa mold dengan hifa bersepta yang cenderung menginvasi pembuluh darah
¡  Kultur darah seringkali positif pada penyakit yang sudah menyebar
¡  Pada kultur, konidia berbentuk pisang sering terlihat
¡  Amphotericin B adalah obat pilihan.
¡  Kateter tetap harus diganti atau dilepas.

Pneumocystis
Pneumocystis carinii diklasifikasi sebagai jamur berdasarkan analisis molekuler, tetapi secara medis masih dianggap sebagai bagian dari protozoa

Laboratory and Radiological Diagnosis
¡  Basic Mycology
¡  Diagnostic Histopatology
¡  Diagnostic Immunology
¡  Diagnostic Radiology