Senin, 20 Juni 2011

IPTEK DALAM PELAYANAN KESEHATAN terkait dengan Budaya Kesehatan


IPTEK DALAM PELAYANAN KESEHATAN terkait dengan Budaya Kesehatan
2.Konsep Antropologi dalam Ilmu Budaya Dasar Dalam dunia keperawatan
Ilmu budaya dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya ,dan dari berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalm pengetahuan budaya yang berkaitan dengan kesehatan dalam dunia keperawatan.
Mengapa  Antropologi Budaya Penting Untuk Dipelajari Seorang Perawat:
1.karna tema-tema kebudayaan merupakan tema inti permasalahan dasar manusia seperti tema-tema yang telah disusun oleh konsorsiun antara bidang depdikbud yg meliputi cinta kasih,keindahan,penderitaan,keadilan,kegelisahan dan harapan.
2.untuk menciptakan rasa kemanusian didalam kehidupan para perawat,kebidanan,dokter,dll.begitu juga dalam aspek ontologis dan epistimologi demi hasrat dan keinginan material saja.
(Iskandar Alisyahbana (1980)
 “Teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan  “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
  • menurut Jaques Ellul (1967:xxv)  Teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia”
Pengertian teknologi secara umum
  • ·Proses yang meningkatkan nilai tambah
  • ·Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
·Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.    
Bidang Informasi dan komunikasi
Ø  Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positif antara lain:
a.Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-
b.Kita dapat berkomunikasi dengan jarak jauh
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain 
Ø  Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
a.       Pemanfaatan jasa komunikasi
b.      Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang bisa disalah gunakan
c.       Kerahasiaan alat tes semakin terancam
d.      Kecemasan teknologi     


Pengaruh negatif kemajuan teknologi pada aspek budaya
1.   Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat
2.   Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan  remaja
3.   Pola interaksi antar manusia yang berubah     
Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat
1.   Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis
2.   Meningkatnya rasa percaya diri Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri  sebagai suatu  bangsa  akan  semakin  kokoh.
3    Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras. 
Dampak IPTEK dalam Peningkatan Kesehatan
§  Perkembangan Imu Kedeokteran seperti : ilmu bedah dan lain-lain
§  Penemuan alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain
§  Penemuan obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain
§  Penemuan radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain
§  Penelitian tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.
Jaringan Informasi IPTEK Kesehatan.
§  Pengelolaan informasi di jajaran  Dep.Kesehatan dilaksanakan untuk mengelola informasi data statistik (laporan rutin dan survei) dan informasi literatur.Pengelolaan informasi literatur yang juga disebut Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sudah dimulai pada awal tahun 1970an.
§  Pada tahun 1978, Badan Litbang Kesehatan ditetapkan sebagai pusat Jaringan Informasi IPTEK Kesehatan. Konfigurasi keanggotaan yang tadinya bersifat hirarkhis berubah menjadi non-hirarkhis dimana anggota berkedudukan setara dan bebas berinisiatif. Untuk keperluan kegiatan tersebut, disusun dokumen mekanisme kerjasama jaringan.

Pertengahan tahun 1980an, perangkat komputer mulai memperkuat layanan perpustakaan.
 Pengembangan software untuk keperluan jaringan mulai dirintis. Program ini bernama HelNet dimana data direkam dalam dBaseIII + Clipper.
 Aplikasi perpustakaan untuk indeks, abstrak dan katalogisasi ini dikembangkan untuk keperluan jaringan HELLIS.
Walaupun demikian alat bantu ini masih bersifat offline. Dalam kerjasama dengan NLM, beberapa perpustakaan sudah ada yang dapat memberikan layanan online.
Pada tahun 1995, diterbitkan peraturan pemerintah (PP) no 39/ 1995 menyebutkan bahwa Dep Kesehatan mendapat mandat penuh untuk mengelola penelitian dan pengembangan kesehatan melalui jaringan informasi antar lembaga penelitian kesehatan. Atas dasar PP tersebut, pada tahun 1996 Badan Litbang Kesehatan membangun Jaringan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional (JPPKN) dengan maksud menghubungkan lembaga penelitian kesehatan yang ada, mengelola informasi penelitian dan pengembangan kesehatan, mendukung tim pakar kesehatan dalam tugasnya mencerna hasil penelitian kesehatan menjadi informasi yang bisa digunakan pengambil keputusan.
Pengembangan Digital Library Badan Litbang Kesehatan
Badan Litbang Kesehatan sangat berkepentingan dalam pengembangan digital library sebagai salah satu wadah
untuk menyebarkan hasil penelitian di bidang kedokteran/ kesehatan seluas-luasnya. Setelah pada tahun 1996 berhasil membuat situs web www.litbang.depkes.go.id dan kemudian menyempurnakan sarana pendukungnya, kegiatan selanjutnya diarahkan kepada pengembangan digital library. Pengembangan diarahkan sedemikian rupa, supaya peneliti di bidang kedokteran/ kesehatan baik dari dalam maupun dari luar institusi mendapat kesem[atan terlibat langsung dalam pemeliharaan muatan digital library .

Ø  Setelah berlangsung hampir 10 bulan sejak peluncuran pertengahan tahun 2001, sosialisasi digital library baik didalam maupun diluar lingkungan Badan Litbang Kesehatan dilangsungkan dengan berbagai cara baik formal maupun informal :
          Melalui mailing list baik didalam maupun diluar Badan Litbang Kesehatan.
          Diintegrasikan dalam pertemuan rutin, seminar nasional/ internasional, dan sebagainya.
          Menyelenggarakan pertemuan khusus pengenalan digital library.
          Dipresentasikan dalam The 29th SEAMIC Workshop on Health Documentation and Publication Bangkok, July 2001 (SouthEast Asian Medical Information Center).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar