Selasa, 07 Juni 2011

Retroviridae


Retroviridae atau Retrovirus merupakan salah satu golongan virus yang terdiri dari satu benang tunggal RNA
Setelah menginfeksi sel, virus tersebut akan membentuk replika DNA dari RNA-nya dengan menggunakan enzim reverse transcriptase
FAMILI
G E NUS
SPESIES
Retroviridae
Alpharetrovirus
Avian leukosis virus
Retroviridae
Betaretrovirus
Mouse mammary tumor virus
Retroviridae
Gammaretrovirus
Murine leukimia virus
Retroviridae
Deltaretrovirus
Bovine leukimia virus
Retroviridae
Epsilonretrovirus
Walleye dermal sarcoma virus
Retroviridae
Lentivirus
Human immunodeficiency virus
Retroviridae
Spumavirus
Simian foamy virus

  IDENTIFIKASI & MORFOLOGI
  • Retrovirus merupakan virus berkapsul yang memiliki genom RNA dan bereplikasi melalui intermedit DNA
  • Virion berdiameter 80-100 nm dan membran lipid sebelah luarnya bergabung dengan glikoprotein
  • Bentuk dan lokasi dari protein internal mencirikan  berbagai variasi genus retrovirus
  • RNA virion berukuran 7-12 kb, berbentuk linear, rantai tunggal, dan mempunyai polaritas positif
  • TEMUAN KLINIS
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Diare
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau pangkal paha
Adapun gejala yang menunjukkan stadium lanjut dari HIV yaitu:
  • Kehilangan berat badan dengan cepat tanpa adanya alasan
  • Batuk kering
  • Demam berulang atau berkeringat pada saat malam hari
  • Kelelahan
  • Diare yang lebih dari seminggu
  • Depresi dan juga gangguan saraf lain
  Diagnostik test
       ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay) tes ini mendeteksi antibodi yang di buat tubuh terhadap virus HIV
       Western Blot  sama halnya dengan ELISA, Western Blot juga mendeteksi antibodi terhadap HIV
       IFA (indirect fluorescent antibody)
       PCR Test adalah uji yang memeriksa langsung keberadaan virus di dalam darah

PENANGANAN
       Sampai saat ini obat dan vaksin yang di harapkan membantu memecahkan masalah penanggulangan  HIV/AIDS belum di temukan

Epidemiologi
       Sejak pertengahan tahun 1999 mulai terlihat peningkatan tajam jumlah kasus baru HIV/AIDS yang terutama disebabkan akibat penularan melalui narkotik suntik
       Departemen Kesehatan RI pada tahun 2002 memperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang terinfeksi HIV antara 90.000-130.000 orang
       Berdasarkan cara penularannya, dari kasus AIDS yang dilaporkan sampai dengan 30 Desember 2006, ternyata penularan terbanyak terjadi melalui penggunaan jarum suntik bersama/tercemar virus HIV
       Persentase kantung darah yang dinyatakan tercemar HIV adalah 0.016% pada tahun 2000
       Survey pada tahun 1999-2000 di Jakarta menemukan 6 (1,12%) ibu hamil ternyata positif terinfeksi HIV


PENCEGAHAN
       Menjaga cairan tubuh yang telah tercemar HIV agar tidak masuk kedalam tubuh kita
       Mencegah penularan HIV melalui alat-alat yang tercemar virus HIV
       Mencegah penularan HIV lewat darah secara langsung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar