Minggu, 05 Juni 2011

Fasciolopsis buski


       Fasciolopsis buski
(Giant Intestinal fluke)
 Hospes definitif : Manusia, babi, anjing, kucing
Hospes perantara pertama : Keong air tawar (Segmentina, Hippeutis)
Hospes perantara kedua : Tumbuh-tumbuhan air (Morning glory, Elichoris Eichornia grassipes, Trapa natans, Trapa bicornis, tuberosa, Zizania)
Habitat : Usus halus
Penyakit : Fasciolopsiasis
Distribusi geografik : China, Taiwan, Thailand, Malaysia, Laos, India, Vietnam dan Indonesia
Morfologi
       Cacing dewasa :
    - Bentuk ovoid berwarna kemerahan
                - Ukuran (20 – 75) x ( 8 – 20) x (1 – 3) mm
   - Mempunyai dua batil isap
                - Batil isap mulut < batil isap perut
                - Testes bercabang-cabang, atas bawah
                - Ovarium bercabang-cabang di atas testis
   - Kelenjar vitalaria di bagian lateral
                - Sekum tidak bercabang
                - Uterus berkelok kelok               
   - Anus tidak ada
       Telur  :                 
- Bentuk lonjong
- Mempunyai operkulum
- Dinding transparant
- Ukuran (130 – 140) x (80 – 85) µm
- Isi sel telur (unembryonated)
 
       Schistosoma japonicum
Hospes definitif : Manusia dan berbagai binatang (anjing, kucing, rusa, babi, sapi,kuda, kerbau, tikus sawah, dll)
Hospes perantara : Keong Oncomelania
Habitat : Vena mesenterica superior
Penyakit : Skistosomiasis japonika, oriental schistosomiasis,
                    penyakit Katayama,  penyakit demam keong
Distribusi geografik : China, Jepang, Filipina,
      Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia
       Di Indonesia hanya ditemukan di Sulawesi Tengah
      yaitu danau Lindu dan lembah Napu
Morfologi :
1. Cacing dewasa
       - berwarna kelabu atau putih kehitam-hitaman
       - kutikula halus (tidak ada tonjolan pada kulit)
       - mempunyai batil isap mulut dan batil isap perut
* Cacing jantan
       - panjang  0.9 – 2,2 cm (rata-rata 1,5 cm)
      - bentuk seperti daun yang terlipat
                 - mempunyai canalis gynaecoporus
                 - mempunyai  6 – 8 testes (rata-rata 7)                 
* Cacing betina
       -  panjang 1,3 – 2,6 cm (rata-rata 1,9 cm)
                -  bentuk filariform
                - ovarium terletak pada pertengahan badan
                - uterus berisi 50 – 100 butir telur
2. Telur :
 - bentuk oval
 - (55 – 85) x (45 – 75) µm
 - tidak mempunyai operkulum
 - terdapat benjolan kecil
   pada bagian lateral
 - berisi mirasidium
Patologi dan gejala klinis
Kelainan dan gejala kilnis dapat disebabkan oleh serkaria, cacing dewasa dan telur. Serkaria pada saat menembus kulit menyebabkan kemerahan kulit dan rasa gatal (urtikaria), di hati terjadi peradangan akut (stadium I). Cacing dewasa yang meletaktan telurnya menyebabkan trauma dan perdarahan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya (stadium II). Telur yang terdapat di dalam jaringan/hati menyebabkan terjadinya pseudo-abses disusul dengan pembentukan pseudo-tuberkel dan jaringan ikat (stadium III).
Gejala klinis
1. Stadium I : Urtikaria, demam,  pembesaran hati dan eosinofilia
2. Stadium II ( Stadium akut) :
          Sindroma disentri (diare, sakit perut)
3. Stadium III (stadium menahun):
          Sirosis hepatis, splenomegali
Diagnosis
  - Menemukan telur dalan tnja atau jaringan
    biopsi dari rektum atau hati
  - Serologis
Terapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar