Strongyloides stercoralis
(Threadworm, Cacing benang)
(Threadworm, Cacing benang)
Hospes : Manusia, kucing, anjing, kera, simpanse.
Habitat : Usus halus
Penyakit : Strongiloidiasis
Distribusi geografik : Kosmopolit,
Morfologi
1. Cacing dewasa ada 2 macam :
1.1. Cacing dewasa bentuk parasiter
(hanya cacing betina)
- Panjang ± 2 mm
- Bentuk halus tidak berwarna
- Esofagus 1/3 panjang badan,bentuk filariform
- Uterus berisi telur
- Ekor berujung lancip
1.2. Cacing dewasa bentuk bebas
Cacing jantan :- Panjang ± 0,75 mm
- Esofagus 1/4 panjang badan, bentuk rhabditoid
- Ekor melengkung ke ventral mempunyai 2 spikulum
Cacing betina :
- Panjang ± 1 mm
- Esofagus 1/4 panjang badan,
bentuk rhabditoid
- Uterus berisi telur
- Ekor berujung lancip
2. Telur : Mirip telur cacing tambang, jarang ditemukan oleh karena telurnya langsung pecah mengeluarkan larva rhabditiform
3. Larva rhabditiform
- Panjang ± 225 µm
- Mulut terbuka, pendek dan lebar
- Esofagus 1/4 panjang badan,
bentuk rhabditoid
- Ekor berujung lancip
- Genital premordial besar
4. Larva filariform
- Panjang < 700 µm
- Bentuk lansing
- Mulut tertutup
- Esofagus 1/2 panjang badan,
bentuk filariform
- Ekor ujungnya bercabang dua
(menyerupai huruf W)
- Tidak mempunyai selubung
Daur hidup Strongyloides stercoralias
1. Daur hidup langsung
2. Daur hidup tidak langsung
3. Oto-infeksi
Patologi dan gejala klinis
1. Larva : Bila larva filariform dalam jumlah besar menembus kulit, timbul rasa gatal, merah dan bengkak yg disebut Creeping eruption (Cutaneous larva migrans)
2. Cacing dewasa :
- Infeksi ringan : biasanya tanpa gejala
- Infeksi berat : rasa sakit di daerah epigastrium, mual, muntah, diare, konstipasi
Diagnosis :
Menemukan : - Larva rhabditiform dalam tinja segar
- Larva filariform atau cacing dewasa bentuk bebas dalam tinja lama
Terapi : - Thiabendazol
- Albendazol
- Mebendazol
Prognosis : - Infeksi ringan baik
- Infeksi berat kurtang baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar