Necator americanus
dan
Ancylostoma duodenale
dan
Ancylostoma duodenale
Hospes : Manusisa
Habitat : Usus halus (jejenum dan duodenum)
Penyakit :
Necator americanus à nekatoriasis
Ancylostoma duodenale à ankilostomiasis
Distribusi geografik : Kosmopolit
Morfologi
1. Cacing dewasa : - berbentuk silinder/selindrik,
- berwarna putih keabuan
Cacing jantan :
- 5 – 11 mm
- ekor melebar
- mempunyai 2 spikulum
Cacing betina :
- 9 – 13 mm
- ekor lancip
Necator americanus :
Bentuk badan seperti huruf S
Pada mulut terdapat 1 pasang benda khitin
Ancylostoma duodenale :
Bentuk badan seperti huruf C
Pada mulut terdapat 2 pasang gigi
2. Telur :
- Lonjong
- 60 x 40 µm
- Dinding : tipis, bening, tidak berwarna
- Isi : tinja segar : 2 - 16 sel telur
tinja lama : larva
3. Larva rhabditiform :
- ± 250 µm
- esofagus mempunyai bulbus ( rhabditoid),
1/3 panjang badan
- mulut terbuka, panjang dan sempit
- genital premordial kecil
4. Larva filariform :
- ± 700 µm
- esofagus lurus (filariform),
1/4 panjang badan
- mulut tertutup
- ekor runcing
- mempunyai selubung (sarung)
Patologi dan gejala klinis
1. Larva : - Pada saat menembus kulit menimbulkan rasa gatal yang disebut “Ground itch”
- Pada paru-paru biasanya tanpa gejala, kadang2 menyebabkan pneumonistis
2. Cacing dewasa :
Gejalanya tergantung pada : - Jumlah cacing
- Keadaan gizi penderita
- Species cacing
- Infeksi akut yang ringan biasanya tanpa gejala
- Infeksi menahun yang sedang/berat menyebabkan Anemia dengan gejala pucat, lemah, lesu, letih
Diagnosis
Menemukan : - telur dalam tinja segar
- larva rhabditiform atau filariform dalam tinja lama
Terapi
- Pirantel pomoat
- Mebendazol
- Levamizol
- Oksantel pamoat
- Albendazol
Prognosis : Baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar